Selasa, 15 Januari 2019

TULISAN ( FRAMEWORK COSO ) SEBAGAI AUDITOR IT

COSO - Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission
COSO merupakan kependekan dari Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission, sebuah organisasi di Amerika yang berdedikasi dalam meningkatkan kualitas pelaporan finansial mencakup etika bisnis, kontrol internal dan corporate governance. Komite ini didirikan pada tahun 1985 untuk mempelajari faktor-faktor yang menunjukan ketidaksesuaian dalam laporan finansial.
Kenapa saya memilih framework COSO ? coso memiliki internal control yang dapat dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan bahkan staff untuk membuat reasonable assurance yang berupa: efektifikas dan efisiensi operasional, reliabilitas pelaporan keuangan, dan kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku. pengendalian internal adalah cara atau system yang digunakan didalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

secara umum fungsi dari pengendalian internal untuk mengatur system dibagian-bagian operasi perushaan agar tidak terjadi penyalahgunaan atau kecurangan. secara ringkas pngendalian internal dapat didefinisikan sebagai suatu proses, karena hal ini memiliki hubungan dari proses kegiatan operasi perusahaan dari awal hingga akhir. pengendalian iternal sebaik apaan di rancang, hanya memberikan keyakinan yang memadai dan tidak sepenuhnya efektif dalam pelaksanaan pengendalian internal.

coso dapat melakukan beberapa pengendalian internal dapat membantu suatu enditias mencapai kinerja dan profibilitas targer dan mencegah hilangnya sumberdaya, dapat membantu memastikan pelaporan keuangan yang dapat diandalkan, dapat membantu memastikan bahwa perusahaan sesuai dengan peratutan perundang-undangan, dan menghindari kerusakan reputasi 

Sertifikasi IT pada Zend

Zend PHP Certification

Program sertifikasi ini untuk memvalidasi dan menguji kemampuan peserta dalam penggunaan teknologi Zend.
Terdapat 3 item pilihan sertifikasi diantaranya
  • Zend PHP Certification. Sertifikasi di bidang koding dengan bahasa pemrograman PHP. Mulai dari dasar-dasar koding, penggunaan fungsi, sampai kepada penggunaan dan integrasi database dalam PHP.
  • Zend Framework 2 Certification. Sertifikasi yang ditujukan untuk kalangan professional dalam penggunaan Zend Framework 2. Zend Framework merupakan framework enterprise yang populer dan dibuat langsung oleh organisasi pengurus PHP. Uji pengetahuan diantaranya membahas service manager, authentication,  sampai kepada web services.
  • Zend Framework 1 Certification. Sertifikasi ini membahas Zend Framework 1. Soal yang dibahas diantaranya konsep MVC, pengaturan performance, fungsi mail, infrastruktur, sampai integrasi database.
Sertifikasi di bidang koding dengan bahasa pemrograman PHP. Mulai dari dasar-dasar koding, penggunaan fungsi, sampai kepada penggunaan dan integrasi database dalam PHP.


Sejarah PHP

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Server web bawaan ditambahkan pada versi 5.4 untuk mempermudah pengembang menjalankan kode PHP tanpa menginstall software server.
Versi terbaru dan stabil dari bahasa pemograman PHP saat ini adalah versi 7.0.16 dan 7.1.2 yang resmi dirilis pada tanggal 17 Februari 2017.

 

Teori:
 

Pada penjelasaan diatas terdapat beberapa sertifikasi yang memungkinkan untuk dilakukan dalam pengambilan sertifikasi dalam bidang php. Php merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. php sendiri berjalan pada sisi server, dan bersifat open source.
Dalam melakukan pengambilan sertifikasi zend php sertifikasi bertujuann agat memiliki kemampuan untuk memahami konsep oop, membuat class, mengerti penggunaan pada koneksi ke database sebelum mengikuti pelatihan ini harus mengerti tentang aa itu sintaks pada html dan php, dan mengetahui tentang database (mysql).
Untuk fitur yang dimiliki pada zend framework yaitu , menggunakan pola desain MVC, berbasik komponen dan telah didukung oleh Ide Netbeans 9.0 pada framework ini yang berbasis pemrograman php seperti; cakephp,fusebox,kohana, symfony dan framework lainnya

Contoh kasus:

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Semarang, Dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengelolaan pemeliharaan jalan, jembatan dan lingkungan sekitar tol yang masih kurang efisien, yaitu keterlambatan sering terjadi dalam memproses data laporan inspeksi. Hal tersebut diakibatkan oleh penumpukan pemrosesan data pemeliharaan yang masih dilakukan dengan ditulis di selembar kertas laporan inspeksi yang kemudian diolah menggunakan aplikasi perkantoran, sehingga data harus dicatat atau diproses berulang kali dalam upaya menyusun laporan inspeksi yang harus menyesuaikan antara tabel/data satu dengan yang lainnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Senior Officer Road Bridge and Environmen Engineering PT Jasa Marga tanggal 15 Februari 2012, permasalahan tersebut merupakan persoalan yang perlu diselesaikan guna peningkatan kinerja perusahaan khususnya di bagian pelaksanaan pemeliharaan di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Semarang. Selain itu, permasalahan yang sama ini juga menjadi persoalan di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang yang lainnya. Untuk itu, diperlukan suatu sistem pengelolaan yang lebih praktis, efisien dan mobile untuk membantu efektifitas kerja karyawan serta kecepatan dan ketepatan dalam penyajian informasi yang diperlukan oleh karyawan divisi bagian pemeliharaan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka diambil jalan keluar untuk Merancang Sistem Informasi Pemeliharaan Infrastruktur Jalan Tol Menggunakan Zend Framework Studi Kasus PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Semarang. Zend Framework merupakan salah satu framework PHP yang saat ini banyak digunakan. Pada implementasinya, Zend Framework sudah mendukung arsitektur MVC dan pemorgraman berorientasi objek. MVC dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu model yang berhubungan dengan database, view yang berhubungan dengan tampilan aplikasi, dan controller yang berhubungan dengan fungsi-fungsi di dalam aplikasi. Kehandalan yang ditawarkan oleh Zend Framework dapat menjadi teknologi pendukung dalam pengembangan sistem informasi, termasuk kebutuhan sistem informasi yang ada di divisi pemeliharaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Semarang. Atas dasar pemikiran tersebut maka Perancangan Sistem Informasi pemeliharaan infrastruktur Jalan Tol dengan menggunakan Zend Framework dibangun sebagai aplikasi yang dapat mendukung proses pengolahan data pemeliharaan. yang dituangkan dalam sebuah penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Pemeliharaan Infrastruktur Jalan Tol Menggunakan Zend Framework Studi Kasus PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Semarang "



Pertanyaan
Manakah yang paling aman pada coso,tickit dana bcbs?
untuk keamaan adalah coso karena berbeda pada ruang lingkupnya saja, yaitu membangun kontrol yang baik sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang dituju dan mengurangi resiko-resiko yang ada. Dan coso  memiliki pengendalian internal yang artinya jelas dalam tujuan yang hendak dicapai.

 

Minggu, 02 Desember 2018

FRAMEWORK COSO, TICKIT, BCBS


COSO
Coso merupakan singkatan dari comitee of sponsoring Organization of treadway comiision. Yaitu suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. COSO merupakan model pengealian internal yang banyak digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk mengevaluasi dan mengembangkan pengendalian internal.
Struktur pengendalian internal COSO dikenal sebagai kerangka kerja pengendalian internal yang terintegrasi dan memiliki lima komponen yang saling berhubungan. Komponen ini didapat dari cara manajemen dalam menjalankan bisnisnya dan terintegrasi dengan proses manajemen. Komponen pengendalian COSO anata lain meliputi :

1. Lingkup Pengendalian
Tindakan atau kebijakan manajemen yang mencerminkan sikap manajemen ppuncak secara keseluruhan dalam pengendalian manajemen.
2. Penilaian Risiko
Tindakan manajemen untuk mengindentifikasi dan menganalisis risko-risiko yang relevan dalam penyusunan laporan keuangan dan perusahaan secara umum.
3. Aktivitas pengendalian
kebijakan dan prosedur, selain yang sudah termasuk dalam empat komponen lainnya yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil untuk mangani risiko guna mencapai tujuan entitas.
4. Informasi dan komunikasi
Tindakan untuk mencatat, memproses dan melaporkan transaksi yang sesuai untuk menjaga akuntabilitas.
5. pemantauan
Penilaian terhadap mutu pengendalian internal secara berkelanjutan maupun periodik untuk memastikan pengendalian internal telah berjalan dan telah dilakukan penyesuaian yang diperlulan seusai kondisi yang ada.
Penggunaan COSO
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengunaan coso adalah dewan komisaris, manajemen, dan pihak-pihak lainnya yang mendukung pencapaian tujuan organisasi. Manajemen bertanggung jawab atas penetepan, penjagaan, dan pengawasan sistem pengendalian intern. COSO mengasumsikan bahwa entitas telah menetapkan sendiri dari tujuan aktivitas operasinya, namun COSO mengidentifikasi tiga tujuan utama dari entitas, yaitu :

a. Efektivitas dan efisiensi operasi
b. Laporan Keuangan yang andal
c. Kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku

Tujuan pada setiap komponen COSO adalah:
1. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari pihak-pihak yang ada dalam organisasi tersebut.
2. dalam penaksiran risiko untuk mencapai tujuan yaitu membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola.
3. Aktivitas pengendalian untuk menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan dan membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulagi risiko dalam pencapaian tujuan entitas
4. perlunya untuk mengakses informasi dari dalam dan luar. Mengembangkan staregi yang potensial dan sistem terintegrasi. Serta perlunya data yang berkualitas. Sedangkan komunikasi berfokus kepada menyampaikan permasalahan pengendalian intern, dan mengumpulkan informasi pesaing.
5. Pemantauan menentukan kualiatas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu, metode yang digunakan oleh entitas untuk mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan persyaratan hukum dan peraturan.
Fokus Utama COSO adalah :

a) Fokus pengguna utama adalah manajemen
b) Sudut pandang atas internal control adalah kesatuan beberapa proses secara umum.
c) Tujuan yang ingin dicapai adalah pengoperasian sistem yang efektif dan efisien serta pelaporan laporan keuangan yang andal.
d) Komponen yang dituju adalah pengendalian atas lingkungan, manejemen risiko, pengawasan serta pengendalian atas aktivitas informasi dan komunikasi.
e) Peranggungjawaban atas sistem pengendalian ditujukan kepada manajemen.

TICKIT
TickIT adalah program sertifikasi untuk perusahaan dalam pengembangan perangkat lunak dan industri komputer, yang didukung terutama oleh Inggris dan industri Swedia melalui UKAS dan SWEDAC masing-masing. Tujuan umumnya adalah untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak.

Selain tujuan umum untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak, salah satu prinsip dari TickIT adalah untuk meningkatkan dan mengatur perilaku auditor yang bekerja di sektor teknologi informasi melalui pelatihan, dan sertifikasi auditor berikutnya. Daftar Internasional Auditor Bersertifikat mengelola skema pendaftaran untuk auditor TickIT.
Organisasi pengembangan perangkat lunak yang meminta Sertifikasi TickIT diminta untuk menunjukkan kesesuaian dengan ISO 9000.
Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan industri dengan kerangka kerja praktis untuk manajemen kualitas pengembangan perangkat lunak dengan mengembangkan prosedur sertifikasi sistem manajemen mutu yang lebih efektif. Ini termasuk:
 1.   menerbitkan materi panduan untuk membantu organisasi perangkat lunak menafsirkan persyaratan ISO 9001
2.  pelatihan, memilih dan mendaftarkan auditor dengan pengalaman dan kompetensi TI, dan
3.  memperkenalkan aturan untuk akreditasi lembaga sertifikasi yang berlatih di sektor perangkat lunak
TickIT berkenan dengan dan untuk industri TI dan termasuk panduan praktis untuk pengembangan perangkat lunak dan layanan; sebagai status subtitle Tick IT guide; menggunakan ISO 9001: 2000 untuk konstruksi sistem kualitas perangkat lunak, cetifikasi dan peningkatan berkelanjutan. Unsur utama ickIT adalah skema untuk sertifikasi sistem manajemen kualitas perangkat lunak organisasi untuk ISO 9001. TickIT sepenuhnya dijelaskan dalam panduan publik yang berisi komentar rinci tentang cara menerapkan ISO 9001: 2000 ke perangkat lunak
Sertifikasi TickIT relevan di mana perangkat lunak dikembangkan dan perangkat lunak dimasukkan ke dalam produk atau layanan yang dikirimkan organisasi.
beberapa contoh di mana TickIT digunakan adalah:
1. pengembangan produk perangkat lunak, apakah softare aplikasi, perangkat lunak sistem atau perangkat lunak tertanam
2. pengiriman sistem / produk di mana perangkat lunak hanya merupakan bagian dari produk yang disertakan
3. pengembangan perangkat lunak internal untuk sistem administrasi organisasi
4. manajemen fasilitas dan / atau layanan operasi komputer di mana pengembangan perangkat lunak adalah bagian dari kontrak
5. layanan replikasi perangkat lunak


Basel Committee on Banking Supervision (BCBS)
adalah komite otoritas pengawas perbankan yang didirikan oleh gubernur bank sentral dari Kelompok Sepuluh negara pada tahun 1974. menyediakan forum untuk kerja sama reguler dalam hal pengawasan perbankan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang isu-isu pengawasan utama dan meningkatkan kualitas pengawasan perbankan di seluruh dunia. Komite membingkai pedoman dan standar di berbagai bidang - beberapa yang lebih dikenal di antaranya adalah standar internasional tentang kecukupan modal, Prinsip Inti untuk Pengawasan Perbankan yang Efektif dan Concordat pada pengawasan perbankan lintas batas.  Sekretariat Komite terletak di Bank for International Settlements (BIS) di Basel, Swiss. Bank for International Settlements (BIS) menyelenggarakan dan mendukung sejumlah lembaga internasional yang terlibat dalam pengaturan standar dan stabilitas keuangan, salah satunya adalah BCBS. Namun seperti komite lain, BCBS memiliki pengaturan tata kelolanya sendiri, garis pelaporan dan agenda, dipandu oleh gubernur bank sentral dari Kelompok Sepuluh negara.
Tujuan BCBS adalah mendorong konvergensi menuju pendekatan dan standar umum. Komite bukanlah organisasi multilateral klasik, sebagian karena tidak memiliki perjanjian pendirian. BCBS tidak menerbitkan peraturan yang mengikat; melainkan berfungsi sebagai forum informal di mana solusi dan standar kebijakan dikembangkan.
Komite Basel merumuskan standar pengawasan yang luas dan pedoman dan merekomendasikan pernyataan praktik terbaik dalam pengawasan perbankan dengan harapan bahwa otoritas anggota dan otoritas negara lain akan mengambil langkah untuk menerapkannya melalui sistem nasional mereka sendiri
Komite dibagi ke dalam kelompok-kelompok, yang masing-masing memiliki satuan tugas khusus untuk menangani isu-isu spesifik:
Grup Implementasi Standar (SIG)

   1. Subkelompok Risiko Operasional - membahas masalah yang terkait dengan Pendekatan Pengukuran Tingkat Lanjut untuk Risiko Operasional
    2. Task Force on Colleges - mengembangkan panduan tentang kerja Komite Basel pada perguruan tinggi pengawas
    3. Task Force on Remuneration - mempromosikan penerapan praktik-praktik remunerasi yang baik
    4. Prosedur Pemantauan Standar Task Force - mengembangkan prosedur untuk mencapai efektivitas dan konsistensi yang lebih besar dalam pemantauan dan implementasi standar

Grup Pengembangan Kebijakan (PDG)

    1. Grup Manajemen Risiko dan Pemodelan - titik kontak dengan industri pada kemajuan terbaru dalam pengukuran dan manajemen risiko
    2. Satuan Tugas Penelitian - memfasilitasi para ekonom dari lembaga anggota untuk membahas penelitian tentang stabilitas keuangan dengan berkonsultasi dengan sektor akademik
    3. Trading Book Group - mengulas bagaimana risiko dalam trading book harus ditangkap oleh regulatory capital
   4. Working Group on Liquidity - bekerja berdasarkan standar global untuk manajemen dan regulasi risiko likuiditas
    5. Definisi Sub kelompok Modal - meninjau instrumen modal yang memenuhi syarat
    6. Grup Pemantauan Modal - mengkoordinasi keahlian pengawas nasional dalam memantau persyaratan modal
   7. Kelompok Resolusi Bank Lintas Perbatasan - membandingkan kebijakan nasional, kerangka hukum dan alokasi tanggung jawab untuk penyelesaian bank dengan operasi lintas batas yang signifikan

ANALISIS PERBANDINGAN
perbedaaan dari ketiga framework ini yaitu berbeda di bagian ruang lingkupnya saja, untuk Coso yaitu membangun kontrol yang baik sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan mereka dengan mengurangi resiko-resiko yang ada.
untuk TickIT sendiri yaitu untuk meningkatkan dan mengatur perilaku auditor yang bekerja di sektor teknologi informasi melalui pelatihan. sedangkan BCBS (Basel Committee on Banking Supervision)  untuk bekerja sama dalam melakukan pengawasan, kontrol serta pemantauan perbankan.

Contoh Kasus
Dalam kecurangan audit pada COSO
Kasus Audit Kas/Teller
Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit TapungRaya

Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40) ditahan polisi. Ia terbukti melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan keuangan. Perbuatan tersangka diketahui oleh tim penilik/pemeriksa dan pengawas dari BRI Cabang Bangkinang pada hari Rabu 23 Februari 2011 Tommy saat melakukan pemeriksaan di BRI Unit Tapung. Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan cermat, diketahu iadanya transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas Rp 1,6 miliar yang berasal BRIUnit Pasir Pengaraian II ke BRI Unit Tapung pada tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukanMasril, namun tidak disertai dengan pengiriman fisik uangnya.Kapolres Kampar AKBP MZ Muttaqien yang dikonfirmasi mengatakan, Kepala BRI Tapung Raya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel Mapolres Kampar karenamentransfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa laporan pembukuan.Kasus ini dilaporkan oleh Sudarman (Kepala BRI Cabang Bangkinang dan Rustian
Martha pegawai BRI Cabang Bangkinang. “Masril telah melakukan tindak pidana membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun dalam dokumen laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening Bank (TP Perbankan). Tersangka dijeratpasal yang disangkakan yakni pasal 49 ayat (1) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atasUU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dangan ancaman hukuman 10 tahun,” kata Kapolres.
 Polres Kampar telah melakukan penyitaan sejumlah barang bukti dokumen BRI serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait, memeriksa dan menahan tersangka dan 6 orang saksi telah diperiksa dan meminta keterangan ahli.

Analisis
yaitu :  
    Skills Kemampuan yang diberikan harus sesuai dengan bidang kerja yang ia lakukan.Kemudian kemampuan tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkankontribusi karyawan pada perusahaan.Perusahaan melakukan pelatihan pendidikan secara periodik kepada karyawan sesuaidengan perkembangan teknologi yang berkembang.
Pembinaan ini sangatlah penting karena setiap karyawan memiliki kepribadian yangberbeda jadi attitude ini harus ditekankan kepada karyawan. Dalam hal ini karyawandiharapkan dapat memiliki kepribadian yang baik sehingga dapat memperkecil resikoterjadinya penyimpangan dari karyawan itu sendiri.
2 Prosedur Otoritas Yang Wajar
         a) Harus ada batas transaksi untuk masing-masing teller dan head teller. 
         b) Penyimpanan uang dalam khasanah harus menggunakan pengawasan ganda.
         c) Teller secara pribadi tidak diperkenankan menerima kuasa dalam bentuk apapundari nasabah untuk melaksanakan transaksi atas nasabah tersebut.
         d) Teller secara pribadi dilarang menerima titipan barang atau dokumen pentingmilik nasabah.

3.Dokumen dan catatan yang cukup 
a. Setiap setoran/penarikan tunai harus dihitung dan dicocokan dengan buktisetoran/ penarikan. Setiap bukti setorann   penarikan harus diberi cap identifikasiteller yang memproses.

b. Setiap transaksi harus dibukukan secara baik dan dilengkapi dengan buktipendukung seperti Daftar Mutasi Kas,
Cash Register (daftar persediaan uangtunai berdasarkan kopurs/masing-masing pecahan) 


4.Kontrol fisik atas uang tunai dan catatan
   a.  Head teller harus memeriksa saldo kas, apakah sesuai dengan yang dilaporkanoleh teller.
    b.  Head teller harus menghitung saldo uang tunai pada box teller sebelum teller yangbersangkutan cuti atau seteleh 
teller tersebut absen tanpa pemberitahuan. 
    c. Setiap selisih harus diindentifikasi, dilaporkan kepada head teller dan pemimpincabang, diinvestigasi dan dikoreksi.
    d. Selisih uang tunai yang ada pada teller ataupun dalam khasanah harus dibuatkanberita acara selisih kas.
   e. Area teller/ counter/khasanah adalah area terbatas dalam arti selain petugas ataupejabat yang berwenang, tidak diperbolehkan masuk.
  f. Teller dilarang membawa tas, makanan, ataupun perlengkapan pribadi ke counterarea.
5. Pemeriksaan yang dilakukan oleh unit yang independen
           a. Setiap hari Unit Kontrol Intern harus memeriksa transaksi-transaksi yang berasaldari unit kas.
           b. Secara periodik saldo fisik harus diperiksa oleh SKAI.
           c.  Pemimpin Cabang melakukan pemeriksaan kas dadakan

 Sumber : 
      https://www.bis.org/bcbs/    diakses  (03/12/2018)  jam 11:30